Jumat, 15 Januari 2010

Merawat Hape Kesayangan

Merawat Hape Kesayangan

  • Cas Hape anda sampai benar benar penuh, dan isi ulang baterai bila memang sudah habis, walaupun jenis baterai yang baru seperi Lithium Polymer dapat di isi kapan saja tetapi secara umum, jika melakukan pengisian yang terlalu sering akan memperpendek usia baterai. Lakukan dalam keadaan hape mati/ off agar kinerja batre lebih baik dan lebih tahan lama.
  • Aktifkan kode akses Ponsel, baik pada ponselnya maupun pada simCardnya. Hal ini akan mencegah pemakaian oleh orang orang yang mungkin tidak berhak. Bila mungkin install aplikasi pengaman seperti Wavesecure untuk mengantisipasi kehilangan dan ulah tangan tangan jahil.
  • Aktifkan pula keypad lck ( pengunci keypad) hal ini akan mencegah pemakaian yang tidak disengaja, seperti misalnya secara tidak sadar beberapa tombol tertekan sehingga melakukan dial kenomor tertentu tanpa anda sadari. Hal ini selain mengurangi pulsa anda atau membengkakan tagihan pasca bayar juga akan mengganggu kenyamanan orang yang menerima panggilan tidak disengaja tersebut.
  • Catat nomor IMEI, pin dari security code dan PIN Code anda dan simpan ditempat yang aman sebagai cadangan bila anda lupa. IMEI bisa digunakan untuk mengautentikasi apabila hape anda hilang atau untuk mencari security code ( denngan bantuan software seperti m code) seandainya anda lupa. Catatan juga akan membantu apabila anda lupa dengan PIN code ( simcard code) sehingga tidak kejadian SIM CARD anda di blokir permanen gara gara salam memasukan PIN code dan P U K.
  • Bersihkan Handphone anda dengan lap dan jangan sekali kali menggunakan cairan kimia untuk membersihkanya walaupun ada cairan seperti contact cleaner yang mampu membersihkan komponen kompenen dalam ponsel dengan baik karena pemakaian oeh yang kurang ahli malah bisa menyebabkan kerusakan.
  • Gunakan pengaman seperti sarung ponsel/tas ponsel.Selain mencegah resiko jatuh, dengan sarug ponsel mungkin akan menahan air dan debu untuk masuk ke ponsel dengan cepat.
  • Letakan ponsel ti tempat yang tidak berair dan berdebu. Juga hindarkan menaruh ponsel ditempat dengan radiasi dan medan magnet yang tinggi. Meletakan ponsel di tempat dengan medan magnet tinggi akan memaksa ponsel untuk mengeluarkan daya maksimalnya untuk mendapatkan signl terbaik. Biasanya ponsel menjadi panas dan baterai cepat terkuras.
  • Hindari menaruh ponsel di tempat yang panas melebihi suhu kamar dan tempat dengan kondensasi tinggi.

Memilih Operator Yang Bermutu

Memilih Operator Yang Bermutu

Sebelum melangkah lebih jauh dalam pembahasan mengenai tips memilih operator, ada baiknya pengguna telekomunikasi lebih mengenai frekuensi yang dipakai oleh operator di Indonesia.

Di Indonesia kita mengenai 2 teknologi telekomunikasi bergerak yaitu GSM (global system for mobile communications) dan CDMA (code division multiple access).

GSM digunakan oleh operator seluler seperti Telkomsel (Simpati, Kartu As, Halo), Indosat (Mentari, IM3, Matrix), XL (Bebas, Jempol, Xplor), Hutchison (3), dan Natrindo Telepon Seluler (Axis).

Sementara CDMA banyak digunakan oleh operator telepon nirkabel tetap atau FWA (fixed wireless access) seperti Bakrie Telecom (Esia), Telkom (Flexi), Indosat StarOne, dan Mobile-8 Telecom (Hepi).

Namun ada juga operator seluler yang menggunakan teknologi CDMA, yaitu Mobile-8 (Fren), Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (Ceria), dan Smart Telecom (Smart).

CDMA sebagian besar bekerja di frekuensi 800 MHZ, kecuali produk Ceria di 450 MHz dan Smart di 1.900 MHz. Sementara GSM banyak bekerja di frekuensi 1.800 MHz dan 900 MHz.

CDMA dan GSM

CDMA sebenarnya lebih baik dalam hal komunikasi data. Diatas CDMA ada teknologi CDMA Ev-Do yang setara dengan WCDMA (3G versi GSM). Bahkan kecepatan untuk Ev-Do relative lebih tinggi dari WCDMA.

Namun karena penggunanya relatif lebih sedikit dibandingkan GSM, baik di Indonesia maupun dunia, maka CDMA kurang diminati, sehingga di beberapa negara bahkan teknologi CDMA tidak bisa digunakan dan tidak interoperability dengan teknologi GSM.

Sebaliknya, GSM merupakan teknologi massal yang banyak digunakan oleh penggun seluler sehingga baik ketersediaan teknologi maupun interoperabilitasnya tidak diragukan lagi.

GSM merupakan teknologi yang fleksibel, sementara CDMA memiliki karakteristik yang kaku sehingga bila satelit pemancarnya berubah sedikit saja maka koneksi akan langsung terganggu.

Sayangnya, pemerintah tidak mengizinkan GSM dipakai untuk FWA sehingga pada pandangan banyak orang, GSM dianggap teknologi yang mahal. Padahal sesungguhnya, teknologi GSM yang sudah sangat melimpah secara logika seharusnya menurunkan harganya dibanding CDMA.

Frekuensi

Operator CDMA banyak yng menggunakan frekuensi 800 MHz. Di frekuensi itu terdapat 4 operator FWA dan seluler yaitu Bakrie Telecom dengan produknya Esia, Mobile-8 (Fren dan Hepi), Telkom (Flexi), dan Indosat (StarOne).

Pada frekuensi ini, StarOne memperoleh 2 kanal (1 kanal selebar 5 MHz), Mobile-8 4 kanal, Esia 3 kanal, dan Flexi 3 kanal.

Makin lebar kanal maka operator seluler makin leluasa mengembangkan layanan dan cakupannya karena dapat dipastikan kapasitas trafik dan kapasitas pelanggan jadi makin banyak. Makin kecil kanal maka bila penggunanya banyak maka lalu lintas data tentu akan melambat.

Pada bagian ini dapat dipastikan pengguna dapat melihat operator mana yang bisa dipilih menjadi provider telekomunikasinya. Operator CDMA lainnya, yaitu Smart dan Neon lebih banyak terkendala pada handset yang masih sangat jarang karena frekuensi itu memang jarang digunakan di dunia untuk komunikasi CDMA.

Sementara pada teknologi GSM, penggunaan frekuensi relative sama karena masing-msing memiliki lebar yang sama, yaitu 15 MHz. Yang membedakan adalah pada cakupan layannanya. Makin lama operator tersebut berdiri tentunya memiliki jangkauan laynan yng makin luas, apalagi bila didukung dengan pendanaan dan belanja modal yang memadai.


Cakupan dan Karakteristik Layanan

Indosat sebenarnya merupakan operator seluler tertua, namun karena induk Telkomsel yaitu Telkom sudah ada jauh sebelum kemerdekaan RI, maka operator tersebut banyak mewarisi cakupan laynan dan teknologi dari induknya.

Setelah itu ada XL diurutan ketiga sebagai operator seluler tertua, lalu diikuti berturu-turut Hutchison, dan Natrindo Telepon Seluler.

Seluruh operator GSM merupakan operator 3G sehingga selain menyediakan akses percakapan, mereka juga enyediakan akses data dengan kecepatan yang berbeda-beda.

Operator GSM pendatang baru cenderung kesulitan dalam mengembangkan layanannya dan lebih banyak menyewa menara telekomunikasi dibandingkan mmbangunnya sendiri, apalagi terdapat aturan menara bersama di sejumlah daerah dantingkat nasional.

Perencanaan bisnis suatu operator dipastikan akanlebih baik bila membangun menara sendiri karena titik-titik tersebut telah diperhitungkn melalui kajian yang cukup panjang, sementara untuk yang menyewa lebih banyak menggantungkan sinyalnya pada perencanaan bisnis perusahaan lain.

Operator baru juga masih kesulitan dalam menjalin interkoneksi dengan operator lain sehingga terkadang penggunanya ksulitan menghubungi rekannya yang menggunakan nomor operator lama.

Selain itu, karena jaringan yang relative baru, maka pelanggan operator baru sering mengalami puus sambungan atau drop call. Namun akhir-akhir ini bukan hanya operator baru yang mengalami drop call, karena sejumlah operator besar pun, terutma yang menawarkan tariuf berbeda-beda pada menit-menit tertentu sering mengalami hal tersebut.

Membeli Hape Second

Membeli Hape Second

Mungkin masih banyak dari kita sebagai pengguna telepon genggam atau handphone yang masih belum mengetahui bagaimana cara memastikan handphone tersebut dalam kondisi bagus atau sebaliknya.

Maka kami akan memberikan beberapa tips mengenai bagaimana kita memilih handphone atau ponsel second yang memang kondisinya bagus atau tidak mengecewakan. Berikut ini beberapa tips dan triksnya simak baek-baek ya :

Tips Membeli Hp Second atau Bekas

  • Cek Kelengkapan handphone tersebut
  • Cek Semua kondisi luar yang dapat kita lihat
  • Cek Kondisi pada bagian signal :

Cara Pertama :
Lakukan Pengujian dengan Melakukan Panggilan Keluar dan Perhatikan Indikator Signal yang ada pada layar LCD, jika masih kondisi bagus maka indicator signal tidak turun
Cara Kedua :
Masuk kemenu Pengaturan Handphone – Pilih Pengaturan Jaringan – Pilih Manual, tunggu beberapa saat sampai semua operator terdeteksi, jika semua operator terdeteksi, maka kondisi bagian signalnya bisa dikatakan masih bagus.

  • Cek Semua Fitur yang ada pada handphone tersebut (Kamera, Bluetooth, Radio, Infra Red, Wifi, Tv, MMC, atau semua fitur yang ada)
  • Cek Kondisi Pengisian Battry dengan memasang alat atau adapter charger
  • Cek Kondisi kinerja dari processor handphone tersebut (tekan keypad secara cepat dengan menggunakan kedua tangan anda, perhatikan pada saat anda berhenti menekan keypad, jika tampilan angka pada LCD langsung berhenti, maka handphone tersebut memang dalam kondisi baik)
  • Cek pada bagian spiker dan mic dengan melakukan panggilan ke nomor hp lain


1.Kalau suara,kecepatan handphone,kecepatan pemanggilan handphone sudah berkurang mutunya berarti besar kemungkinan handphone tersebut pernah terkena air atau jatuh. Jadi sebaiknya jangan beli handphone yang seperti ini.

2.Jangan melihat hanya dari Casingnya saja,belum tentu semua HP second bercasing mulus adalah HP yang masih bagus. Cobalah cek bagian dalam HP seperti baterai,tempat SIM card dan lain - lain. Pastikan masih bagus dan tidak lecet atau tergores.



3.Sesuaikan dengan budget kita, bila bugdet anda belum mencukupi silahkan mengumpulkan lebih banyak budget lagi atau bila anda memang sangat membutuhkan HP maka belilah HP yang sesuai dengan budget anda.

4.Jangan mau tertipu, lakukan survei harga2 pasaran dengan membeli majalah2 tentang HP, majalah2 ini biasanya akan lebih akurat.

5.Jika HP memiliki memori eksternal, cek memori yang disediakan. Masih original atau sudah diganti. Samakan IMEI HP dengan IMEI pada dus dan kartu garansi. Kelengkapan standar HP tertera dalam dus penjualan, pastikan kamu mendapatkan semuanya. Beberapa komponen seperti kabel data sangat sulit dicari dan harganya mahal. Membeli HP second lengkap berarti terhindar dari membeli kelengkapan lain secara terpisah yang berarti menghindari meneluarkan uang ekstra.

6.Cek fungsi HP , apakah berjalan dengan baik atau tidak . Jangan membeli HP yang beberapa bagiannya sudah tak berfungsi lagi.

7.Usahakan mendapatkan HP second yang masih memiliki garansi resmi. Jika masa garansi sudah lewat, minta garansi toko dalam bentuk tertulis oleh penjual. Penjual akan berani memberi garansi sampai hitungan bulan jika HP yang mereka jual dalam kondisi prima. Jika mereka hanya memberi garansi dalam hitungan hari, kamu perlu curiga. Jangan takut untuk mengembalikan HP second yang kamu beli jika ternyata tidak sesuai dengan yang dijanjikan oleh penjual. Bukti pembelian yang kamu terima jangan sampai hilang agar kamu bisa mengklaim garansi.

Semoga dapat menjadi patokan yang bermanfaat bagi anda yang akan membeli HP Second ^_^

Senin, 04 Januari 2010

Iklan Operator Seluler Cenderung Samar-samar Akan Tetapi Menarik

Iklan Operator Seluler Cenderung Samar-samar Akan Tetapi Menarik

Oleh : Rina Eka Ningtyas*

Berbagai ragam dan jenis iklan yang ditampilkan sebagian besar operator selular mulai dinilai cenderung membohongi konsumen dan para pemakai telekomunikasi. Dari tarif yang samar-samar maupun program yang seringkali tidak sesuai dengan realita yang ada. Maka akhir-akhir ini muncul berbagai komentar dan himbauan agar para konsumen berhati-hati dan lebih dewasa dalam menyikapinya. Banyak sekali iklan operator selular yang cenderung membohongi publik. Sebagai contoh, iklan yang menjanjikan SMS gratis atau berbicara gratis tanpa batas. Ada juga yang menawarkan berbicara gratis sampai bibir dower.

Gencarnya kampanye iklan yang dilakukan oleh operator harus disikapi dengan hati-hati oleh konsumen. Selain hanya berupa iklan, janji yang di umbar operator lewat iklan masih terlalu banyak mengandung unsur pembodohan publik. Etika periklanan bagi semua operator masih belum di benahi, tidak edukatif serta cenderung berlebihan. Sebab tidak semua fitur yang ditawarkan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pelanggan. Atau sebaliknya, hanya melihat tarif saja, tanpa melihat benar-benar produk dan isinya, dan belakangan menyadari pilihannya ternyata tak sesuai dengan yang dipersepsikannya. Menyikapi hal ini masyarakat sebagai konsumen harus semakin selektif menentukan pilihan karena sebenarnya iklan tersebut tidak sepenuhnya benar, karena sesungguhnya konsumen tidak dapat menggunakan fasilitas seperti yang dijanjikan dalam iklan itu. Konsumen tetap harus memenuhi sejumlah syarat dan ketentuan sebelum dapat memanfaatkan apa yang di iklankan tersebut.

Dalam membeli suatu produk, konsumen akan melalui beberapa tahapan seperti, pengenalan (awareness), ketertarikan (interest), pertimbangan (evaluation), pencobaan (trial) dan pemakaian/penolakan (adopt/reject). Seperti diketahui, harga (price) adalah satu-satunya faktor dari pemasaran yang dapat dirubah dan dirasakan pengaruhnya dengan seketika. Tidak seperti faktor yang lain seperti, produk, distribusi atau promosi. Harga adalah satu-satunya faktor pemasaran yang menghasilkan pemasukan keperusahaan (creating revenue), sedangkan faktor yang lain termasuk dalam pembiayaan (costs ). Jadi sebenarnya kompetisi harga merupakan bidang garapan yang menarik dan sangat menguntungkan bagi operator. Dengan media promosi dan iklan.  Akan tetapi  hal ini masih perlu dikaji lebih lanjut.

Iklan memang sesuai dengan fungsinya, antara lain untuk mendongkrak penjualan dan menaikkan image produk atau perusahaan. Fungsi ini dimanfaatkan dengan baik oleh para operator selular. Ketatnya persaingan diantara operator selular membuat iklan yang ditampilkan cenderung saling berbalas. Dan ketatnya persaingan semakin terlihat. Hampir semua pesan yang disampaikan pada iklan-iklan operator selular isinya seragam, yaitu tentang tarif ataupun fiturnya. Mereka berlomba-lomba menawarkan tarif pulsa murah dan fitur serta program menarik (menurut operatornya). Ada juga yang beriklan dengan cara yang tidak  transparan. Biar tidak terkesan menipu, diberi tanda bintang, tapi keterangannya ditulis di iklan bagian paling bawah dengan huruf yang kecil. Disini akan terjadi ketimpangan yang timbul dari iklan yang saling menjatuhkan tersebut. Antara suatu persepsi yang muncul serta dampak dari edukasinya. Dan pada akhirnya masyarakat sebagai konsumenlah yang merasakan dampaknya.

Perang iklan di industri telekomunikasi tersebut disinyalir akan menjatuhkan brand image para operator, seiring dengan berkurangnya rasa simpatik masyarakat sekarang.Tayangan iklan yang melibatkan perang tarif operator memang masih terbilang wajar bagi dunia marketing. Sayangnya iklan tersebut dikhawatirkan akan kebablasan dan berimbas kepada misleading (kekeliruan) di kalangan pelanggan seluler.

Seharusnya operator jangan hanya menawarkan harga yang murah bahkan banting harga. Iklan dan marketing seharusnya lebih mempunyai sisi kreatif lagi, lebih ke marketing communication dan tanpa kebohongan. Sebab jika tidak, maka akan berbahaya dan justru menjatuhkan brand image mereka. Ketika  masyarakat melihat iklan operator yang menawarkan tarif murah, maka mereka akan mencoba sesuai dengan naluri manusia yang selalu ingin mencoba hal baru dan menarik. Namun jika belakangan diketahui hal tersebut hanyalah sebuah kebohongan, bukan tidak mungkin jika hal tersebut akan mengubah dan merusak brand image operator tersebut. Sehingga tidak lagi mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Dan selanjutnya, masyarakat akan menjadi tidak simpatik dan ini akan merugikan mereka sendiri. Konsumen harus memahami bahwa mereka bisa menuntut operator seandainya janji iklan yang ditawarkan tidak dipenuhi.

 

Dalam undang-undang no. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, mereka mempunyai hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa begitu pula sebaliknya pelaku usaha. Meninjau pada hukum yang berlaku, maka promosi operator telepon seluler yang telah mencapai taraf mengkhawatirkan, telah melanggar beberapa ketentuan hukum yang berlaku, seperti UU No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen dan UU No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran. Apabila meninjau pada Pasal 32 Tahun 2002, maka salah satu asas penyiaran adalah ”tanggung jawab”, sehingga media penyiaran harus memiliki tujuan yang matang dan bertanggung jawab. Hal ini tampak jelas dalam Pasal 36 UU Penyiaran yang memuat diantaranya mengenai larangan isi siaran bersifat ”menghasut” dan ”bohong”.

Maka meninjau promosi operator telepon seluler pada publik dan media masa, maka seharusnya mereka memiliki tanggung jawab untuk mengkaji terlebih dahulu mengenai iklan-iklan yang akan ditampilkan. Karena iklan-iklan yang beredar cenderung menghasut masyarakat untuk tidak menggunakan layanan beberapa operator kompetitor dengan menjanjikan program atau tarif yang lebih baik, sehingga yang terjadi adalah para operator seluler saling menjatuhkan antara satu operator dan operator lainnya.

Dalam rangka mengimbangi kewajiban konsumen, maka pengusaha diwajibkan terlebih dahulu untuk memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa. Sehingga pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang diperdagangkan dilarang menawarkan, mempromosikan, mengiklankan atau membuat pernyataan yang tidak benar atau menyesatkan, seperti mengenai harga atau tarif suatu barang atau jasa. Selain itu, Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan, mengiklan-kan suatu barang atau jasa secara tidak benar, dan atau seolah-olah secara langsung atau tidak langsung merendahkan barang atau jasa lain. Oleh karena itu, pelaku usaha periklanan yang terkait juga ikut bertanggung jawab dalam memproduksi iklan yang mengelabui konsumen, seperti mengenai tarif jasa yang ditawarkan.

Banyaknya target pasar dan tuntutan harga yang murah menjadikan operator lebih sering bermain dalam marketing dan iklan promosi. Tetapi jika diteliti lebih detail, semua yang di promosikan kebanyakannya tidak sesuai. Dan hingga sekarang, belum ada aturan jelas dari pemerintah tentang iklan-iklan yang menyesatkan dalam industri selular. Memang sudah seharusnya dibenahi ulah operator yang mencari celah kelemahan tentang hukum periklanan. Tetapi terkait hal ini pemerintah hanya dapat melakukan himbauan saja tanpa memberikan sanksi atau tindakan tegas. Bukan suatu hal aneh jika sosialisasi dan aturan yang seolah hanya bersifat mengingatkan tanpa sanksi dari regulator tak membuat operator menjadi jera. Dan jumlah pelanggan yang terkecoh pun bertambah. Penambahan jumlah pelanggan berkat promosi gila-gilaan justru tak disertai dengan insfratuktur memadai. Akibatnya, kapasitas layanan yang disediakan tak mampu menampung kebutuhan pelanggannya. Ujung-ujungnya kualitas pun merosot. Berarti terjadi pertumbuhan kuantitas tanpa memperhatikan kualitas.

Selain pemakai jasa telekomunikasi tertipu dari tarif, mereka juga kadang tidak menyadari bahwa semua iklan tarif murah tersebut berhasil mempengaruhi pola hidup mereka. Iklan murah dengan penuh syarat dari operator itu berhasil mempengaruhi gaya hidup dan kebutuhan dasar manusia. Ada yang begadang sampai malam hanya untuk menikmati tarif yang dijanjikan. Atau ada juga yang berjam-jam melihat layar handphone karena dikuasai oleh biaya akses internet murah. Atau ada juga yang rela mengetik SMS beratus kali karena mengejar batas limit murah pemakaian. Secara sadar ataupun tidak sadar, pemakai pulsa terus menerus mengeluarkan biaya pulsanya dan mayoritas ketagihan dalam menghabiskannya.

 

 

 

 

 

*Penulis adalah Mahasiswi Akuntansi FE

Unv. Negeri Malang 2008

 

PT. Afren Abadi

PT. Afren Abadi

Visi

Meningkatkan kualitas ekonomi dan pengembangan seni budaya serta pendidikan dan teknologi melalui optimalisasi SDA dan SDM yang tepat guna.

Misi

·         Meningkatkan kualitas ekonomi mandiri.

·         Mengembangkan ilmu pendidikan dan teknologi.

·         Memanfaatkan SDA dan SDM yang tepat guna.

·         Menjaga dan melestarikan seni dan budaya.

Penasehat:

Ø  Bpk. M. Sidar S. Pd (Tokoh Pendidikan).

Ø  Bpk. Munjamil S. Sos (Pakar Keuangan).

Ø  Ibu Suriah A. Ma. Pd (PGTK dan PAUD).

Ø  Ibu Sri Sulistyani (Budayawan/Sasrtawan).

Direktur Utama                       : Akhmad Fakharuddin Sidar

Pimpinan Perusahaan                : Rina Eka Ningtyas

 

Anak Cabang Perusahaan

v  Afrenada Musical Studio

Bergerak dibidang seni dan budaya. Menyalurkan dan mengembangkan hobi serta bakat yang  ada khususnya pada remaja.

v  Afren Mini Market 88

Bergerak dibidang penjualan langsung. Sebagai aplikasi dari ilmu ekonomi.

v  Afren Bisnis Club

Perkumpulan para pecinta bisnis. Disini peserta diharap mampu untuk saling bekerjasama agar tercipta ekonomi Indonesia yang sehat dan berwibawa. 

v  Afren Abadi Study & Counseling Department

Lembaga yang diperuntukkan bagi kemajuan pendidikan. Juga sebagai tempat bimbingan dan konseling untuk memecahkan masalah yang ada dalam belajar dan dalam kehidupan sehari-hari.

v  Afrenisty Fans Club

Simpatisan dan anggota dari PT.  Afren Abadi

Silahkan kunjungi blog kami dibawah ini

ü  http://clubhapeafrenabadi.blogspot.com

ü  http://indomakanan.blogspot.com

ü  http://grouppaguntaka.blogspot.com

ü  http://kamudanakuafrenabadi.blogspot.com

ü  http://pasarafren.blogspot.com

ü  http://garudapendidikan.blogspot.com

ü  http://pantunuisi.blogspot.com

ü  http://sumbersehatafrenabadi.blogspot.com

ü  http://gosipyukafrenabadi.blogspot.com

ü  http://bintangku88.blogspot.com

Kami tunggu saran dan kritik dari sahabat dan teman sekalian. Tolong tinggalkan komentar diblog agar kita dapat saling membangun jaringan yang berkualitas. Yang ingin berkonsultasi langsung melalui SMS/ Call ke:

Akhmad Fakharuddin : +6285749567766              Rina Eka Ningtyas : +6285755005512

 

 

Hormat kami;

             PT. Afren Abadi

pt.afrenabadi@yahoo.com