Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat. Terutama teknologi komunikasi. Bukan hanya sarana yang berkembang, tetapi juga prasarananya. Zaman dulu adalah sebuah impian untuk mengetahui dan mencari berita dalam hitungan menit, bahkan detik. Tapi saat ini semua itu sangat mungkin. Dulu untuk berkirim kabar membutuhkan biaya yang tinggi dan waktu yang lama, namun sekarang hanya butuh hitungan detik dan biaya yang sangat murah.
Semua ini tidak terlepas dari berkembangnya teknologi komunikasi dan pemindahan data. Perkembangan teknologi komunikasi ini menjadikan prasarananya ikut berkembang. Dahulu untuk melakukan komunikasi jarak jauh kita hanya bisa melalui telpon kabel atau melalui telpon satelit yang tentu saja biayanya sangat mahal. Seiring waktu, telepon yang digunakan adalah telpon yang sudah tidak menggunakan kabel. Bahkan sekarang telepon yang ada, yang sering kita sebut sebagai handphone, ukurannya semakin kecil.
Selain perkembangan teknologi komunikasi, perkembangan teknologi pemindahan data pun semakin canggih. Dulu pemindahan data hanya bisa melalui sebuah disket, namun sekarang sudah melalui jaringan yang kasat mata.
Dengan kemajuan yang dimiliki oleh manusia, dua teknologi ini semakin digabungkan. Baik dari aspek sarana maupun prasarananya. Handphone yang notabenenya adalah alat komunikasi (telephone dan mengirim short message ) kini berubah menjadi sebuah alat yang dilengkapi berbagai fitur canggih. Dari keadaan inilah kami tergelitik untuk mengulas tentang HP Jadul dan Modern.
Di Tahun 2000an HP mulai dikenal masyarakat luas. Banyak masyarakat yang mulai memiliki perangkat yang namanya handphone ini. Saat itu sebuah hp monokrom dengan ringtone sekedarnya harganya bisa mencapai Rp. 1.000.000,- bahkan lebih. Sedangkan saat ini hp dengan layar warna. Poliphonic ringtone,dan berbagai fitur yang lengkap, kita hanya perlu mengeluarkan dana Rp.350.000,-. Sungguh perbedaan yang fantastik. Jaman dulu, penambahan fitur saja bisa menjadikan harga melompat 2 x lipat.
Penurunan harga dan peningkatan fitur di perangkat yang namanya Handphone ini juga dipicu oleh semakin banyaknya produsen Handphone. Dengan persaingan ini, mengakibatkan beberapa produsen mengundurkan diri. Kita lihat saja Siemens, saat ini produk siemens sudah sangat jarang dipasaran, harga secondnyapun turun drastis. Dan produk siemens modelnya tidak ada yang inovatif, hanya sekedarnya. Coba kita cari hp siemens yang ada fungsi radionya, tidak akan kita temukan. Berbeda dengan nokia, yang selalu inovatif dengan produknya. Perlu kita lihat ulang sebenarnya, apakah perkembangan perangkat handphone yang ada saat ini banyak memberikan manfaat kepada kita, atau malah banyak memberikan kerugian.
Dengan banyaknya fitur canggih yang disematkan dalam handphone menjadika hilangnya fungsi utama dari handphone itu sendiri. Handphone yang fungsi utamanya adalah untuk telepon dan mengirim pesan singkat (sms) menjadi sebuah camera, menjadi pemutar multimedia, menjadi televisi,dll. Coba kita kaji keperluan dan kepentingan kita, apakah kita sering mendengarkan musik? Kalo sering kenapa kita tidak beli perangkat MP3/MP4 saja, lebih murah, fungsinyapun telah sesuai. Apakah kita sering menggunakannya untuk foto? Kalo sering kenapa kita tidak beli digital camera saja. Itu beberapa gambaran mengenai fungsi-fungsi terkait. Kita sering melihat orang (atau bahkan kita sendiri) memiliki sebuah handphone yang sangat canggih, tetapi tidak dapat memfungsikannya dengan maksimal. Lalu buat apa kita mengeluarkan banyak uang hanya untuk mendapatkan sesuatu yang tidak ada manfaatnya untuk kita. Berbeda jika kita punya banyak uang dan untuk membangun prestise…… (Itu diluar pembahasan).
Saya sebenarnya setuju dengan metode yang diterapkan oleh siemens. Coba kita bandingkan produk yang hampir seangkatan, Siemens ME45 dengan Nokia 3315. Dua produk ini harga secondnya hampir sama, mungkin lebih mahal yang Nokia 3315. Coba kita lihat dari fungsi, ketahanan, dan kecanggihannya. Nokia 3315 tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Siemens ME45. Siemens ME45 sudah memiliki infra merah, sudah ada GPRS class 10 dan yang terpenting adalah ketahanan fisiknya yang lumayan kuat. Siemens membuat produknya dengan ketahanan fisik yang bagus, kekuatan sinyal dan kejelasan suara yang lumayan bagus, walaupun produknya terkesan kurang inovatif, tidak menyematkan fitur yang banyak dan jadul. Siemens masih menjunjung tinggi nilai fungsi dari handphone itu sendiri, sehingga fungsi dari handphone itu terpenuhi dengan baik. Kita cek Handphone model sekarang, fungsi phone dan send message menjadi fungsi nomer kesekian. Dari fungsi, siemens ME45 jika dibandingkan handphone jaman sekarang tidak terlalu ketinggalan jauh, terutama dari fungsi pemindahan data, bisa jadi fungsi phone, siemens ME45 masih unggul.
Secara umum, HP jadul, rata-rata masih menjunjung tinggi nilai fungsi handphone dan memiliki ketahanan fisik yang lebih kuat dibanding handphone jaman sekarang. Dan yang lebih penting, jika mengalami kerusakan pada salah satu fungsi yang dimiliki (HP Jadul) kita tidak perlu mengorbankan fungsi yang lain. Coba pada handphone jaman sekarang, jika fungsi MP3 misalnya, mati, ketika di service kita harus mengorbankan fungsi yang lain yang biasanya bisa kita nikmati (maksudnya selama menunggu servis). Dan yang perlu diperhatikan biaya yang dikeluarkan lebih ngirit HP jadul dari pada HP jaman sekarang. Saya sendiri masih menggunakan Handphone Siemens ME45, N6111, dan sebuah PDA Ipaq 4350. Tiga gadget ini bisa digunakan untuk saling pairing, dan spesifikasi dari masing-masing gadget ini lumayan tinggi, sehingga sudah cukup untuk memenuhi keperluan saya. Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi, maka sangat memungkinkan berbeda dengan yang lain. Jika kita memegang prinsip efektivitas, maka Handphone yang canggih dan fitur yang lengkap sangatlah diperlukan, tapi perlu diperhatikan konsekuensi yang harus ditanggung (harga mahal, jika trouble lebih rumit, dll). Dan yang pasti kita harus lebih canggih dari handphonenya.
Jangan sampai handphone canggih, empunya jadul, kan lebih parah…..
Dikutip dari : Muhammad Patria Blog